KELOMPOK 1 (ALDI SURYA PRATAMA C1C011031)
CASE STUDY
(what is the buzz on smart grids?)
Infrastruktur
listrik yang ada di Amerika Serikat sudah usang dan tidak efisien. Perusahaan
energy fokus untuk menyediakan energy kepada konsumen, tapi tidak memberikan
informasi tentang bagaimana konsumen menggunakan energy, sehingga sulit untuk
mengembangkan distribusi yang efisien. Solusi pintar dari smart grid,
memberikan listrik dari pemasok ke konsumen menggunakan tekhnologi digital
untuk menghemat energy, mengurangi biaya, dan meningkatkan keandalan dan transparansi.
Smart grid memungkinkan informasi mengalir bolak – balik antara penyedia tenaga
listrik dan rumah tangga untuk memungkinkan konsumen dan perusahaan energy
untuk membuat keputusan yang lebih cerdas mengenai konsumsi energy dan
produksi.
Informasi
dari smart grid akan menunjukkan utilitas kapan harus menaikan harga ketika
permintaan tinggi dan menurunkan ketika permintaan berkurang. Smart grid juga
akan membantu konsumen yang menggunakan kapasitas listrik yang tinggi untuk
menggunakan peralatan listrik seperti alat pemanas dan pendingin udara untuk
mengurangi konsumsi selama masa puncak penggunaan. Jika diterapkan secara
nasional, pendukung smart grid percaya, akan menghemat 5% - 15% konsumsi
energy. Keuntungan lain dari smart grid adalah kemampuan mereka untuk
mendeteksi sumber listrik padam lebih cepat dan tepat di tingkat rumah tangga
individu. Dengan informasi yang tepat seperti, utilitas akan dapat menanggapi
masalah layanan lebih cepat dan efisien. Mengelola informasi yang mengalir
dalam smart grid membutuhkan tekhnologi jaringan dan switch untuk manajemen
daya, perangkat sensor, dan pemantauan untuk melacak penggunaan energy dan tren
distribusi.
Jika
konsumen memiliki display dirumah, menunjukkan berapa banyak energy yang mereka
konsumsi setiap saat dan harga energy itu, sehingga mereka dapat menghemat
konsumsi dan mengurangi biaya. Rumah terinstalisasi thermostat bisa
menyesuaikan secara otomatis, tergantung pada biaya tenaga, dan bahkan
mendapatkan listrik dari sumber non konvensional, seperti atap panel surya.
Proyek
smart grid yang menarik perhatian seperti Smart Grid City di Boulder, Colorado.
Smart Grid City merupakan kolaborasi antara Xcel Energi Inc dan warga Boulder
untuk memantau kelangsungan hidup smart grid pada skala yang lebih kecil.
Konsumen dapat memeriksa besaran konsumsi dan biaya secara online. Smart Grid
City juga berusaha untuk mengubah rumah menjadi “pembangkit listrik mini”
menggunakan tenaga surya kemasan baterai “listrik TiVo” yang berfungsi sebagai
cadangan listrik.
1.
Bagaimana smart grid berbeda dari arus
infrastruktur kelistrikan di Amerika Serikat?
2.
Apa isu manajemen, organisasi, dan
tekhnologi yang harus dipertimbangkan ketika mengembangkan smart grid?
3.
Apa tantangan untuk pengembangan smart
grid menurut anda yang paling mungkin untuk menghambat pembangunan mereka?
4.
Apa di daerah lain infrastruktur ini
bisa diterapkan?
Jawaban Study Kasus :
1.
Infrastruktur listrik yang ada di
Amerika Serikat tidak efisien, karena hanya berfokus untuk menyediakan energy
kepada konsumen dengan tidak memberikan informasi tentang bagaimana konsumen
menggunakan energy, sehingga sulit untuk mengembangkan distribusi yang efisien.
Sedangkan teori smart grid , memberikan listrik dari pemasok ke konsumen
menggunakan tekhnologi digital untuk menghemat energy, mengurangi biaya, dan
meningkatkan keandalan dan transparansi. Smart grid memungkinkan informasi
mengalir bolak – balik antara penyedia tenaga tenaga listrik dan rumah tangga
untuk memungkinkan konsumen dan perusahaan energy untuk membuat keputusan yang
lebih cerdas mengenai konsumsi energy dan produksi. Secara infrastruktur hal
yang membedakan smart grid dengan kelistrikan di Amerika Serikat bahwa dalam
mengelola informasi yang mengalir dalam smart grid membutuhkan tekhnologi
jaringandan switch untuk manajemen daya, perangkat sensor, dan pemantauan untuk
melacak penggunaan energy dan tren distribusi.
2.
Dalam mengembangkan smart grid, dari
sisi manajemen yang perlu dipertimbangkan adalah melihat tantangan bisnis di
lingkungan; untuk mengatur strategi organisasi dalam merespon tantangan –
tantangan pengembangan smart grid, yakni merubah infrastruktur lama dan butuh
biaya yang besar, mengemas infrastruktur bertekhnologi tinggi dan rumit agar
dapat digunakan oleh masyarakat secara menyeluruh, dari segi struktur
organisasi pada bagian struktur dimana manajemen senior perlu membuat keputusan
strategis jangka panjang tentang bagaimana seharusnya smart grid dapat
menjalankan manfaatnya yakni efisiensi energy. Manajemen tingkat menengah
melaksanakan program dan rencana manajemen senior dan manajemen operasional
bertanggung jawab untuk memantau pelaksanaan system smart grid. Pekerja
pengetahuan seperti insinyur, ilmuwan, atau arsitek perlu melakukan riset dan
penelitian secara berkesinambingan terhadap tekhnologi smart grid sehingga semakin
efisien. Pekerja data, seperti sekertaris, akuntan, perlu mengembangkan
kemampuan dalam mengelola tekhnologi informasi, karena hal tersebut adalah hal
yang baru.
3.
Tantangan terbesar dalam pengembangan
smart grid adalah biaya tinggi dan kemampuan masyarakat dalam menerima
tekhnologi yang menurut mereka membingungkan, serta kesediaan untuk menghemat
energy listrik.
4.
Salah satu daerah yang mulai menerapkan
tekhnologi smart grid adalah Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Sistem tenaga listrik ini menjadi yang pertama di Indonesia yang
mengintegrasikan dan mengatur pemanfaatan berbagai pembangkit listrik energy
terbarukan, baik energy surya, angin, air, biomassa, dan diesel. System ini
ditujukan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar diesel khususnya di wilayah
Sumba Barat Daya.